Pantun is a subgenre of Malay Tradisional Poetry. As other form of
Malay traditional poetry it was originally
an oral expression recited in a fixed rhythm . The basic and most popular
pantun consist of four lines or a quatrain with abab rhymes schemes , each line
should contain between eight to twelve syllables .
Pantun is the most popular form and widely used today compared to other forms of traditional poetry such as Syair, Seloka, Gurindam etc. . It is used as song
lyrics both in folk songs and commercial songs recorded by well known singers. Besides Pantun is often recited during wedding ceremonies, and even in
political speeches.
MUKUN and DONDANG SAYANG SINGERS doing the BERBALAS PANTUN, where they recite pantuns and have to be answered by the other party. They call this BUYING AND SELLING
Here
are some pantuns that can be used in a wedding ceremonies. As usual they contain salutations and praises to the bride and bridegroom, welcoming the guests, advice to the newly married.
PANTUN PENGANTIN BARU
PANTUN PENGANTIN BARU
Beli gula di pekan
baru
Berbalut kertas merah kuning
Sila-sila pengantin baru
Dua sejoli jalan berganding
Di dalam dulang berisi sagu
Sagu dimakan burung merpati
Jangan bimbang jangan ragu
Hidup baru kini menanti
Mawar merah harum mewangi
Jambangan digubah berseri-seri
Doa restu kami iringi
Baik berpakat suami isteri
Kain songket halus tenunan
Dibawa orang masuk ke kota
Sudah bertemu dengan pasangan
Laksana cincin dengan permata
Laksamana cergas dan tangkas
Cukup berilmu dengan gurunya
Ibarat dakwat dengan kertas
Sudah bertemu dengan jodohnya
Padang temu konon namanya
Tempat kuda berlari-lari
Sudah bertemu dengan jodohnya
Bagai cincin lekat di jari.
Bunga manggar di kanan kiri
Bunga rampai hiris hirisan
Pengantin baru raja sehari
Tambah berseri dengan hiasan
Harum semerbak bunga rampai
Sekuntum mawar sudah disunting
Duduk keliling tetamu yang ramai
Melihat pengantin duduk bersanding
Bunga anggerik jual di pekan
Tumbuhnya rendang di atas para
Silalah tuan para jemputan
Sudi kiranya menjamu selera
Selendang mayang selendang batik
Batik dari Surabaya
Makin dipandang bertambah cantik
Naik seri dengan cahaya
Ikan gelama ikan tenggiri
bersama dengan ikan cencaru
Bersama-sama kami ke mari
Hendak meraikan pengantin baru
Buah rambai tumbuh dihutan
Dihujung ranting buahnya lebat
Mari beramai kita doakan
Semoga majlis mendapat berkat
Untuk santapan para tetamu
Lauk pauk nasi beriani
Sekali ini kita bertemu
Sudilah menjamah hidangan kami
Cantiknya burung cenderawasih
Terbang sekawan di hari petang
Kami ucapkan terima kasih
Kepada tuan yang sudi datang
Sungguh harum bunga rampai
Dibawa orang ke tengah balai
Sanak saudara sahabat handai
Datang meraikan dua mempelai
Yang jauh sudahlah dekat
Sudah dekat bersalam-salaman
Kami berdoa semoga berkat
Menempuh hidup di dalam aman
Sudah bersarang burung tempua
Sarangnya tinggi tidaklah rendah
Dahulu seorang sekarang berdua
Ikatan janji tertunai sudah
Sudah bersarang burung tempua
Sarangnya jauh tidaklah dekat
Dahulu seorang sekarang berdua
Baik-baik duduk berpakat
Kain baldu kain bertekat
Dibawa orang dari Melaka
Sudah berpadu kata sepakat
Kalau jodoh bertemu juga
Mawar merah di atas peti
Bunga melur saya kalungkan
Tuan rumah berbesar hati
Apa yang kurang mohon maafkan
koleksi zurinah hassan
Berbalut kertas merah kuning
Sila-sila pengantin baru
Dua sejoli jalan berganding
Di dalam dulang berisi sagu
Sagu dimakan burung merpati
Jangan bimbang jangan ragu
Hidup baru kini menanti
Mawar merah harum mewangi
Jambangan digubah berseri-seri
Doa restu kami iringi
Baik berpakat suami isteri
Kain songket halus tenunan
Dibawa orang masuk ke kota
Sudah bertemu dengan pasangan
Laksana cincin dengan permata
Laksamana cergas dan tangkas
Cukup berilmu dengan gurunya
Ibarat dakwat dengan kertas
Sudah bertemu dengan jodohnya
Padang temu konon namanya
Tempat kuda berlari-lari
Sudah bertemu dengan jodohnya
Bagai cincin lekat di jari.
Bunga manggar di kanan kiri
Bunga rampai hiris hirisan
Pengantin baru raja sehari
Tambah berseri dengan hiasan
Harum semerbak bunga rampai
Sekuntum mawar sudah disunting
Duduk keliling tetamu yang ramai
Melihat pengantin duduk bersanding
Bunga anggerik jual di pekan
Tumbuhnya rendang di atas para
Silalah tuan para jemputan
Sudi kiranya menjamu selera
Selendang mayang selendang batik
Batik dari Surabaya
Makin dipandang bertambah cantik
Naik seri dengan cahaya
Ikan gelama ikan tenggiri
bersama dengan ikan cencaru
Bersama-sama kami ke mari
Hendak meraikan pengantin baru
Buah rambai tumbuh dihutan
Dihujung ranting buahnya lebat
Mari beramai kita doakan
Semoga majlis mendapat berkat
Untuk santapan para tetamu
Lauk pauk nasi beriani
Sekali ini kita bertemu
Sudilah menjamah hidangan kami
Cantiknya burung cenderawasih
Terbang sekawan di hari petang
Kami ucapkan terima kasih
Kepada tuan yang sudi datang
Sungguh harum bunga rampai
Dibawa orang ke tengah balai
Sanak saudara sahabat handai
Datang meraikan dua mempelai
Yang jauh sudahlah dekat
Sudah dekat bersalam-salaman
Kami berdoa semoga berkat
Menempuh hidup di dalam aman
Sudah bersarang burung tempua
Sarangnya tinggi tidaklah rendah
Dahulu seorang sekarang berdua
Ikatan janji tertunai sudah
Sudah bersarang burung tempua
Sarangnya jauh tidaklah dekat
Dahulu seorang sekarang berdua
Baik-baik duduk berpakat
Kain baldu kain bertekat
Dibawa orang dari Melaka
Sudah berpadu kata sepakat
Kalau jodoh bertemu juga
Mawar merah di atas peti
Bunga melur saya kalungkan
Tuan rumah berbesar hati
Apa yang kurang mohon maafkan
koleksi zurinah hassan
No comments:
Post a Comment